Setelah tidak aktif bekerja
Sepanjang waktu masih bekerja, kita sibuk menyiapkan dana dan kemampuan agar setelah tidak aktif bekerja, kita tidak mengalami kesulitan keuangan. Masalah yang sering dihadapi adalah bagaimana kita mengelola waktu setelah tidak aktif bekerja, menjadi kegiatan yang positif. Lima tahun sebelum saya bebas tugas, mantan atasan saya mengingatkan agar saya menyiapkan diri dan berusaha pindah jabatan ke unit yang tidak terlalu sibuk , yang selain menyita tenaga juga menyita pikiran. Syukurlah saya akhirnya dipindah ke unit yang lebih mengandalkan kemampuan berpikir secara konseptual, dan ternyata ini sangat berharga saat saya tidak aktif bekerja.
Bulan-bulan pertama tidak aktif bekerja (walaupun sebenarnya saya masih menjadi pengurus di suatu perusahaan, tetapi jam kerja lebih fleksibel), saya tidak merasakan kesulitan karena sibuk renovasi rumah yang akan ditinggali setelah tidak tinggal di rumah dinas. Setelah pindah rumah, ternyata beres-beres rumah memerlukan waktu yang lama, dan nggak selesai-selesai juga…syukurlah walau belum tertata rapi, tetapi rumah sudah layak ditinggali. Setelah rumah “agak beres”, saya mulai menghubungi teman-teman sekedar say hello, dan disinilah letak perlunya memiliki jejaring serta asah kemampuan selama ini. Di rumah, sambil mengerjakan laporan, saya mulai belajar ngeblog, menulis karangan, yang saat aktif bekerja tak mungkin dapat saya lakukan. Saya mencoba menata buku manajemen, finance, hukum, yang selama ini hanya menjadi acuan jika diperlukan. Ternyata banyak sekali buku di rumah yang bahkan belum pernah saya sentuh, apalagi di baca.
Tanpa diduga, di suatu hari mantan bos saya, yang sekarang menjadi salah satu Direktur di lembaga pendidikan menelepon, dan menanyakan apakah saya mau membantu beliau sebagai pengajar. Waktunya fleksibel, dan disesuaikan dengan kompetensi saya. Tentu saja saya antusias untuk bergabung…dan ternyata tugas pertama adalah mengajar di Aceh…..daerah yang selalu saya dambakan untuk suatu ketika dapat saya kunjungi. Saya percaya betapa Allah swt menyayangi saya, pada saat saya tidak aktif lagi bekerja, saya mendapat tawaran mengajar di wilayah tersebut.
Menjadi pengajar telah saya lakukan sejak tahun 1980, dimulai dengan mengajar yunior saya, diantara jam kerja. Sejak saya menjadi seorang manager, saya hanya kadang-kadang mengajar karena disibukkan oleh pekerjaan operasional, serta harus bepergian kedaerah. Namun mengajar adalah merupakan panggilan jiwa, karena ayah ibu seorang guru, jadi di saat-saat saya kunjungan ke daerah, pada malam hari sering diisi dengan diskusi, serta membahas apa yang kita lihat hari ini.
Sekarang waktu luang saya gunakan untuk menulis, membuat bahan ajar, serta membaca buku yang menumpuk di rumah dan selama ini tak sempat di baca. Ternyata, dengan kesibukan ini tak terasa waktu berjalan cepat dan saya merasa bahagia….Karena suami seorang dosen, pensiun masih 10 tahun lagi, dan anak-anak masih kuliah. Dengan ibu yang banyak waktu luang di rumah, kondisi rumah juga lebih rapih (:D)…serta anak-anak bisa curhat setiap saat….
Kamis, 22 April 2010
Perkembangan Bayi 11 Bulan
BerbagiBayi pada usia ini sudah mulai “keluar” dari kesendiriannya dan belajar berbaur dengan teman-teman seusianya. Salah satu proses yang akan mulai dipelajari oleh bayi Anda adalah konsep berbagi. Mungkin Anda pernah melihat kejadian yang serupa dengan kejadian berikut…Bayi Anda sedang bermain bersama bayi lain seusianya. Ketika ia bermain dengan sebuah mainan, ternyata ada bayi lain [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 11 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-11-bulan" });
ShareThis
Written on March 9, 2010 Posted in Perkembangan Bayi 69 Comments
Perkembangan Bayi 9 Bulan
MemanjatPada tahap ini, perkembangan motorik yang paling banyak ditemui pada bayi adalah merangkak, mengangkat badan dari posisi duduk hingga berdiri, serta memanjat.Oleh sebab itu, jika terdapat tangga di rumah Anda, pastikan Anda memasang pengaman seperti pagar pada setiap mulut tangga, karena tempat ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi si kecil.Bayi Anda akan [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 9 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-9-bulan" });
ShareThis
Written on January 11, 2010 Posted in Perkembangan Bayi 90 Comments
Perkembangan Bayi 8 Bulan
Pada tahap ini, bayi Anda biasanya sudah berubah menjadi “sosok” yang sangat sibuk!Tangannya selalu bergerak ke sana kemari, dia semakin mahir memegang serta mengendalikan berbagai objek dan kemampuan koordinasi jarinya pun semakin membaik. Dia juga mulai bisa menggunakan jarinya untuk menekan-nekan bagian tertentu pada mainannya dan akan terus menyelidiki berbagai benda atau ruang kecil dengan [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 8 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-8-bulan" });
ShareThis
Written on December 28, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 95 Comments
Perkembangan Bayi 7 Bulan
Bayi pada usia ini biasanya sudah bisa duduk dan ia akan lebih banyak menghabiskan hari-harinya dalam posisi ini. Bahkan kebanyakan bayi berusia 7 bulan sudah bisa duduk dengan tanpa ditopang sama sekali. Anda bisa melihat contohnya pada video di bawah ini…
Namun demikian, Anda tetap harus mengawasinya dengan baik ketika ia duduk, sebab terkadang ia akan [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 7 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-7-bulan" });
ShareThis
Written on October 8, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 176 Comments
Bentuk Kepala Rata Pada Bayi dan Infeksi Telinga
Pada artikel yang lalu tentang perlunya bayi tidur tengkurap, salah satu alasan yang kami kemukakan tentang perlunya posisi tidur tengkurap adalah untuk menghindari kepala bayi yang menjadi rata (peang) pada bagian belakangnya.Nah, berdasarkan penelitian terakhir yang diadakan oleh Wake Forest University Medical Center di North Carolina, USA, ternyata kelainan yang disebut juga dengan istilah deformational [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Bentuk Kepala Rata Pada Bayi dan Infeksi Telinga", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/bentuk-kepala-rata-pada-bayi-dan-infeksi-telinga" });
ShareThis
Written on September 28, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 71 Comments
Perkembangan Bayi 6 Bulan
Memang sangat mudah untuk menyadari berbagai perkembangan fisik yang “besar”, seperti ketika bayi Anda pertama kali bisa duduk, berguling dan mengangkat tangannya tanda minta digendong. Namun sebenarnya banyak juga lho perkembangan fisik “kecil” yang terjadi saat bayi berusia 6 bulan…Diantaranya, saat ini bayi sedang belajar menggunakan jari-jemarinya, baik untuk masing-masing jarinya, maupun dalam bentuk kerjasama [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 6 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-6-bulan" });
ShareThis
Written on August 15, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 126 Comments
Perkembangan Bayi 5 Bulan
Bulan Ke-5Pada tahap ini biasanya bayi akan bereksperimen untuk membuat berbagai suara dengan menggunakan lidah dan bibir mungilnya. Dia sedang mempelajari suara-suara apa saja yang bisa dibuatnya dan ini sebenarnya merupakan awal dari kemampuan berbahasa. Jangan bosan ya kalau si kecil selau mengulang-ngulang suara atau bunyi yang sama…Untuk sebagian besar bayi, pada masa ini pula [...]
BerbagiBayi pada usia ini sudah mulai “keluar” dari kesendiriannya dan belajar berbaur dengan teman-teman seusianya. Salah satu proses yang akan mulai dipelajari oleh bayi Anda adalah konsep berbagi. Mungkin Anda pernah melihat kejadian yang serupa dengan kejadian berikut…Bayi Anda sedang bermain bersama bayi lain seusianya. Ketika ia bermain dengan sebuah mainan, ternyata ada bayi lain [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 11 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-11-bulan" });
ShareThis
Written on March 9, 2010 Posted in Perkembangan Bayi 69 Comments
Perkembangan Bayi 9 Bulan
MemanjatPada tahap ini, perkembangan motorik yang paling banyak ditemui pada bayi adalah merangkak, mengangkat badan dari posisi duduk hingga berdiri, serta memanjat.Oleh sebab itu, jika terdapat tangga di rumah Anda, pastikan Anda memasang pengaman seperti pagar pada setiap mulut tangga, karena tempat ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi si kecil.Bayi Anda akan [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 9 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-9-bulan" });
ShareThis
Written on January 11, 2010 Posted in Perkembangan Bayi 90 Comments
Perkembangan Bayi 8 Bulan
Pada tahap ini, bayi Anda biasanya sudah berubah menjadi “sosok” yang sangat sibuk!Tangannya selalu bergerak ke sana kemari, dia semakin mahir memegang serta mengendalikan berbagai objek dan kemampuan koordinasi jarinya pun semakin membaik. Dia juga mulai bisa menggunakan jarinya untuk menekan-nekan bagian tertentu pada mainannya dan akan terus menyelidiki berbagai benda atau ruang kecil dengan [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 8 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-8-bulan" });
ShareThis
Written on December 28, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 95 Comments
Perkembangan Bayi 7 Bulan
Bayi pada usia ini biasanya sudah bisa duduk dan ia akan lebih banyak menghabiskan hari-harinya dalam posisi ini. Bahkan kebanyakan bayi berusia 7 bulan sudah bisa duduk dengan tanpa ditopang sama sekali. Anda bisa melihat contohnya pada video di bawah ini…
Namun demikian, Anda tetap harus mengawasinya dengan baik ketika ia duduk, sebab terkadang ia akan [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 7 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-7-bulan" });
ShareThis
Written on October 8, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 176 Comments
Bentuk Kepala Rata Pada Bayi dan Infeksi Telinga
Pada artikel yang lalu tentang perlunya bayi tidur tengkurap, salah satu alasan yang kami kemukakan tentang perlunya posisi tidur tengkurap adalah untuk menghindari kepala bayi yang menjadi rata (peang) pada bagian belakangnya.Nah, berdasarkan penelitian terakhir yang diadakan oleh Wake Forest University Medical Center di North Carolina, USA, ternyata kelainan yang disebut juga dengan istilah deformational [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Bentuk Kepala Rata Pada Bayi dan Infeksi Telinga", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/bentuk-kepala-rata-pada-bayi-dan-infeksi-telinga" });
ShareThis
Written on September 28, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 71 Comments
Perkembangan Bayi 6 Bulan
Memang sangat mudah untuk menyadari berbagai perkembangan fisik yang “besar”, seperti ketika bayi Anda pertama kali bisa duduk, berguling dan mengangkat tangannya tanda minta digendong. Namun sebenarnya banyak juga lho perkembangan fisik “kecil” yang terjadi saat bayi berusia 6 bulan…Diantaranya, saat ini bayi sedang belajar menggunakan jari-jemarinya, baik untuk masing-masing jarinya, maupun dalam bentuk kerjasama [...]
SHARETHIS.addEntry({ title: "Perkembangan Bayi 6 Bulan", url: "http://www.tipsbayi.com/index.php/perkembangan-bayi-6-bulan" });
ShareThis
Written on August 15, 2009 Posted in Perkembangan Bayi 126 Comments
Perkembangan Bayi 5 Bulan
Bulan Ke-5Pada tahap ini biasanya bayi akan bereksperimen untuk membuat berbagai suara dengan menggunakan lidah dan bibir mungilnya. Dia sedang mempelajari suara-suara apa saja yang bisa dibuatnya dan ini sebenarnya merupakan awal dari kemampuan berbahasa. Jangan bosan ya kalau si kecil selau mengulang-ngulang suara atau bunyi yang sama…Untuk sebagian besar bayi, pada masa ini pula [...]
So yr baby is sick?......
Hmm...it's oka. it's a sign that the baby is growin.
Well?
Well. It's oka to grow, it's not oka to be sick.--How about that?..Anw, it's not oka to be panicky when the baby is sick.-And how about that.
well. Hmm..
Growing can be a sign. Getting sick is also a sign.-- Uncle's fav. : It's a sign.
Hmm...it's oka. it's a sign that the baby is growin.
Well?
Well. It's oka to grow, it's not oka to be sick.--How about that?..Anw, it's not oka to be panicky when the baby is sick.-And how about that.
well. Hmm..
Growing can be a sign. Getting sick is also a sign.-- Uncle's fav. : It's a sign.
Rabu, 14 April 2010
Selasa, 30 Maret 2010
Episode 1 Dengan ditemani secangkir kopi susu panas, kusebrangi selat itu dengan kapal feri, menuju sebuah pulau kecil di ujung selatan Inggris. Dingin, dingin saja yang kurasa, dan kabut saja yang kulihat.
Episode 2 Sepanjang jalan, sambil menggeletar kedinginan di dalam bis, dari balik kaca kupandangi rumah-rumah mungil yang melintas berlarian di balik kabut. Rumah-rumah pedesaan yang bak lukisan. Bunga-bunga daffodil yang kuning cemerlang tertunduk mengangguk-angguk. Kedinginan juga mungkin.
Episode 3 Rumah tua milik keluarga aristokrat tua. Karena alasan ekonomi ia harus menjadi penginapan dan menerima kami, orang-orang asing, di lantai kayunya, di atas karpet mewahnya, kamar-kamar besarnya, di depan perapian-perapian tuanya. Tangga kayu berkeriut-keriut di bawah sepatu hikingku, terbeban berat badanku ditambah sebuah ransel raksasa, sebuah traveling bag dan sebuah tas kamera. Lukisan-lukisan tua, cermin-cermin dan karpet tebal menawarkan suasana dua abad yang lalu. Dan kubiarkan batinku tenggelam ke dalam bayang-bayang masa lalu, memandang tokoh-tokoh buku-bukuku berloncatan keluar dari halaman-halamannya.
Sebagai satu-satunya perempuan di grup ini, kawan, aku selalu dimanjakan. Kamar terbaik diberikan padaku. Jendela kaca besar memandang ke arah laut, dengan lapangan berumput di bawah yang melandai ke arah ujung tebing. Dan tebing. Dan laut. Ombak berdebur-debur. Dari atas balkon berlantai kayu yang diterpa angin dingin, aku menggeletar kedinginan memandangi laut. Nun jauh di horison sana adalah ujung tanah Spanyol. Tanah tua juga, dengan wajah-wajah latin bertemperamen tinggi. Dan di baliknya lagi... Afrika! Anganku melayang jauh. Ke tanah panas bertabur mentari. Kelak, kelak, kawan, akan kuinjakkan kakiku juga ke sana! Dan akan kurasakan keliarannya! Kaki-kakiku yang selalu gelisah ingin mengarungi dunia ini bergetar gembira.
Bulan purnama gemerlap keperakan mengintip di balik awan. Sinarnya menyentuh lembut permukaan laut, menebar sejuta berlian di atasnya dan menyeka lantai kamarku. Sambil bersembunyi di balik selimut tebal, kudengarkan suara deburan ombak yang mengingatkanku pada tebingku di Wonosari sana. Dan dunia mimpi pun datang merangkum.
Episode 4 Pagi yang kejam. Semburan air bertubi-tubi mengucur dari langit, awan gelap bergulung-gulung, angin kencang menerpa-nerpa kaca jendela kamar makan mewah ini, dan hatiku mengkeriut. Di sini, di dalam kehangatan ruang dengan pediangan api, dingin tak terasa. Tapi di luar sana?
Air sedingin es mengucur memukul-mukul payungku, angin menyambar-nyambar. Di balik kaus tebal, sweater tebal, dan jaket tebal, di balik stocking, celana ketat, celana hiking, kaus kaki dan sepatu, dan di balik kaus tangan tebal dan syal tebal, tangan, kaki dan tubuhku bergetar hebat. Dingin, dingin. Kuusahakan berkonsentrasi pada kertas data seismik berbungkus plastik di tangan kiriku, sambil mendengarkan tutor yang sibuk menunjuk-nunjuk pada tebing di muka kami. Berusaha menghujamkan pengetahuan di kepala kami. Gagal. Yang terdengar di telingaku adalah debur kemarahan ombak yang menerpa-nerpa kaki tebing di bawahku.
Episode 5 Akhirnya alam bermurah hati juga. Setelah sepiring ikan dan kentang goreng panas serta segelas bir dari sebuah pub pedesaan bertengger dengan nyaman hangat di perutku, mentari menampakkan senyumnya. Dan keriangannya menular. Maka akupun bergegas menuju tebingku.
Tebing kapur ini kawan, hampir seperti tebing Wonosari kita, tempat kita sering mancing semalaman. Mereka sama-sama kapur, gamping. Hanya tebing ini sangat-sangat tua. Tebing kita 'baru' berumur 20 juta tahun. Tebing di depanku ini, kawan, dibentuk kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Tebing kita, dibentuk di lautan biru dangkal yang ceria, dari koral-koral yang tegar menantang ombak, yang haus matahari, dan cangkang kerang dan siput yang berenang-renang ria di baliknya. Tebing ini, kawan, dibentuk selama jutaan tahun di dasar laut yang dalam, dingin dan sepi, oleh cangkang-cangkang binatang laut super kecil yang pelan berjatuhan ke atasnya.
Setiap kali aku berhadapan dengan batuan kawan, kurasakan diriku mengecil. Berapa umurmu sekarang? Bandingkan dengan umur 150 juta tahun batu yang kugenggam ini! Dia menjadi saksi saat tanah ini masih dikuasai binatang-binatang raksasa! Dinosaurus saling memangsa, dan alam masih belum tersentuh manusia. Kita ini sangat-sangat muda kawan, dibandingkan dengan batuan yang kita injak. Kalau semesta dibentuk dalam 24 jam kawan, manusia pertama, nenek moyang kita, mahluk kasar yang berevolusi dari kera itu, dia baru muncul pada detik terakhir sebelum hari yang baru dimulai lagi. Kita bukan apa-apa dibanding alam yang tua. Batu di tanganku ini, dia mengingatkan pada keagungan.
Episode 6 Dari puncak bukit kulihat tanah ini. Hati berdesir penuh kerinduan. Bukan, ini bukan tanahku. Tanahku tropis dan bermandi matahari, dan lekuk-lekuknya kasar dan liar, muda. Tanah ini, yang pelan-pelan muncul dari balik kabut, adalah tanah tua. Sejarah yang lewat. Tanahku adalah sejarah baru! Ia sangat muda dan bersemangat. Gunung-gunungnya memuntahkan api, dan pelan-pelan ditariknya dan ditelannya kerak bumi di dasar Samudra Hindia! Tanahku tanah aktif. Tanah ini tanah pasif. Pelan-pelan dia tenggelam dan tenggelam, sampai nanti akhirnya tersungkur di bawah laut.
Epidode 7 Akhirnya, di bawah sinar matahari yang menyiram-nyiramkan kehangatan, kutinggalkan pulau ini. Sekali lagi menyeberangi selat dengan feri, kali ini tanpa secangkir kopi panas. Dari atas dek kulayangkan pandangan ke pulau itu. Bunga-bunga daffodil dan daisy mengangguk-angguk ceria, melambaikan tangan padaku.
Episode 2 Sepanjang jalan, sambil menggeletar kedinginan di dalam bis, dari balik kaca kupandangi rumah-rumah mungil yang melintas berlarian di balik kabut. Rumah-rumah pedesaan yang bak lukisan. Bunga-bunga daffodil yang kuning cemerlang tertunduk mengangguk-angguk. Kedinginan juga mungkin.
Episode 3 Rumah tua milik keluarga aristokrat tua. Karena alasan ekonomi ia harus menjadi penginapan dan menerima kami, orang-orang asing, di lantai kayunya, di atas karpet mewahnya, kamar-kamar besarnya, di depan perapian-perapian tuanya. Tangga kayu berkeriut-keriut di bawah sepatu hikingku, terbeban berat badanku ditambah sebuah ransel raksasa, sebuah traveling bag dan sebuah tas kamera. Lukisan-lukisan tua, cermin-cermin dan karpet tebal menawarkan suasana dua abad yang lalu. Dan kubiarkan batinku tenggelam ke dalam bayang-bayang masa lalu, memandang tokoh-tokoh buku-bukuku berloncatan keluar dari halaman-halamannya.
Sebagai satu-satunya perempuan di grup ini, kawan, aku selalu dimanjakan. Kamar terbaik diberikan padaku. Jendela kaca besar memandang ke arah laut, dengan lapangan berumput di bawah yang melandai ke arah ujung tebing. Dan tebing. Dan laut. Ombak berdebur-debur. Dari atas balkon berlantai kayu yang diterpa angin dingin, aku menggeletar kedinginan memandangi laut. Nun jauh di horison sana adalah ujung tanah Spanyol. Tanah tua juga, dengan wajah-wajah latin bertemperamen tinggi. Dan di baliknya lagi... Afrika! Anganku melayang jauh. Ke tanah panas bertabur mentari. Kelak, kelak, kawan, akan kuinjakkan kakiku juga ke sana! Dan akan kurasakan keliarannya! Kaki-kakiku yang selalu gelisah ingin mengarungi dunia ini bergetar gembira.
Bulan purnama gemerlap keperakan mengintip di balik awan. Sinarnya menyentuh lembut permukaan laut, menebar sejuta berlian di atasnya dan menyeka lantai kamarku. Sambil bersembunyi di balik selimut tebal, kudengarkan suara deburan ombak yang mengingatkanku pada tebingku di Wonosari sana. Dan dunia mimpi pun datang merangkum.
Episode 4 Pagi yang kejam. Semburan air bertubi-tubi mengucur dari langit, awan gelap bergulung-gulung, angin kencang menerpa-nerpa kaca jendela kamar makan mewah ini, dan hatiku mengkeriut. Di sini, di dalam kehangatan ruang dengan pediangan api, dingin tak terasa. Tapi di luar sana?
Air sedingin es mengucur memukul-mukul payungku, angin menyambar-nyambar. Di balik kaus tebal, sweater tebal, dan jaket tebal, di balik stocking, celana ketat, celana hiking, kaus kaki dan sepatu, dan di balik kaus tangan tebal dan syal tebal, tangan, kaki dan tubuhku bergetar hebat. Dingin, dingin. Kuusahakan berkonsentrasi pada kertas data seismik berbungkus plastik di tangan kiriku, sambil mendengarkan tutor yang sibuk menunjuk-nunjuk pada tebing di muka kami. Berusaha menghujamkan pengetahuan di kepala kami. Gagal. Yang terdengar di telingaku adalah debur kemarahan ombak yang menerpa-nerpa kaki tebing di bawahku.
Episode 5 Akhirnya alam bermurah hati juga. Setelah sepiring ikan dan kentang goreng panas serta segelas bir dari sebuah pub pedesaan bertengger dengan nyaman hangat di perutku, mentari menampakkan senyumnya. Dan keriangannya menular. Maka akupun bergegas menuju tebingku.
Tebing kapur ini kawan, hampir seperti tebing Wonosari kita, tempat kita sering mancing semalaman. Mereka sama-sama kapur, gamping. Hanya tebing ini sangat-sangat tua. Tebing kita 'baru' berumur 20 juta tahun. Tebing di depanku ini, kawan, dibentuk kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Tebing kita, dibentuk di lautan biru dangkal yang ceria, dari koral-koral yang tegar menantang ombak, yang haus matahari, dan cangkang kerang dan siput yang berenang-renang ria di baliknya. Tebing ini, kawan, dibentuk selama jutaan tahun di dasar laut yang dalam, dingin dan sepi, oleh cangkang-cangkang binatang laut super kecil yang pelan berjatuhan ke atasnya.
Setiap kali aku berhadapan dengan batuan kawan, kurasakan diriku mengecil. Berapa umurmu sekarang? Bandingkan dengan umur 150 juta tahun batu yang kugenggam ini! Dia menjadi saksi saat tanah ini masih dikuasai binatang-binatang raksasa! Dinosaurus saling memangsa, dan alam masih belum tersentuh manusia. Kita ini sangat-sangat muda kawan, dibandingkan dengan batuan yang kita injak. Kalau semesta dibentuk dalam 24 jam kawan, manusia pertama, nenek moyang kita, mahluk kasar yang berevolusi dari kera itu, dia baru muncul pada detik terakhir sebelum hari yang baru dimulai lagi. Kita bukan apa-apa dibanding alam yang tua. Batu di tanganku ini, dia mengingatkan pada keagungan.
Episode 6 Dari puncak bukit kulihat tanah ini. Hati berdesir penuh kerinduan. Bukan, ini bukan tanahku. Tanahku tropis dan bermandi matahari, dan lekuk-lekuknya kasar dan liar, muda. Tanah ini, yang pelan-pelan muncul dari balik kabut, adalah tanah tua. Sejarah yang lewat. Tanahku adalah sejarah baru! Ia sangat muda dan bersemangat. Gunung-gunungnya memuntahkan api, dan pelan-pelan ditariknya dan ditelannya kerak bumi di dasar Samudra Hindia! Tanahku tanah aktif. Tanah ini tanah pasif. Pelan-pelan dia tenggelam dan tenggelam, sampai nanti akhirnya tersungkur di bawah laut.
Epidode 7 Akhirnya, di bawah sinar matahari yang menyiram-nyiramkan kehangatan, kutinggalkan pulau ini. Sekali lagi menyeberangi selat dengan feri, kali ini tanpa secangkir kopi panas. Dari atas dek kulayangkan pandangan ke pulau itu. Bunga-bunga daffodil dan daisy mengangguk-angguk ceria, melambaikan tangan padaku.
Langganan:
Postingan (Atom)